REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Mengekspresikan kecaman terhadap ISIS yang mengatasnamakan Islam, Imam Masjid Besar Paris mendukung aksi melawan ISIS di Suriah.
''Amerika akan mengirim pasukan ke Suriah. Saat ini, langkah itu dibutuhkan. Hanya tentara yang bisa memukul mundur ISIS,'' kata Imam Masjid Besar Paris, Dalil Boubakeur seperti dikutip CNN, Kamis (19/11).
Boubakeur menilai ini penting karena ISIS akan bergerak cepat menguasai berbagai negara, terus meneror masyarakat dan membuat rencana mereka tercapai. Ini hanya akan membuat mereka makin kuat, makin agresif dan makin mempersenjatai diri.
Sedikit demi sedikit, lanjut Boubakeur, ISIS mampu meradikalisasi pola pikir generasi muda di Eropa. ''Ini teror besar bukan hanya untuk Muslim, tapi dunia,'' kata dia.
Banyak Muslim Prancis lupa kalau mereka warga negara Prancis. Mereka lupa bagaimana bersikap laiknya orang Prancis.
Penting bagi Muslim Prancis menunjukkan nasionalisme, cita rasa, nilai dan segala hal yang membahayakan diri mereka, Prancis sebagai negara mereka dan tentunya agama mereka.
Boubakeur mengaku sudah biasa ditanya apakah ia mewakili Muslim atau tidak. Untuk soal seperti itu ia mengatakan ya, ia mewakili komunitas Muslim. Hanya saja, pandangannya kadang dianggap tak umum.
Menurutnya, media juga berperan karena lebih sering menyorongkan mikrofon pada gerakan radikal ketimbang kepada ulama.
Jumat (13/11) pekan lalu, sejumlah fasilitas umum di Paris diserang sekelompok orang bersenjata. ISIS mengaku bertanggung jawab atas kejadian yang menewaskan 130 orang itu.
Boubakeur menyatakan, ISIS tak punya kaitan apa-apa dengan Islam dan terjebak dalam ideologi perang. ''Islam tidak mengajarkan terorisme. Ayat Alquran mana yang membolehkan membunuh orang-orang yang tak bersalah?'' kata Boubakeur.
Baca
Obama: Menutup Pintu Terhadap Pengungsi adalah Pengkhianatan Nilai Amerika
Hancurkan ISIS, Rusia Kerahkan 69 Pesawat Tempur