REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Rusia semakin mengintensifkan serangan udaranya ke Suriah untuk menggempur Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan mengerahkan 69 pesawat tempurnya. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin menilai serangan tersebut belum cukup untuk mengalahkan ISIS.
Selain serangan udara, Putin mengatakan angkatan lautnya juga telah menembakkan rudal jelajah dengan target beberapa sarang ISIS di Suriah pada Jumat (20/11). Rudal tersebut diluncurkan dari kapal perang Rusia yang berada di Laut Kaspia.
"Beberapa rudal menghantam daerah strategis ISIS di Deir al-Zour," kata laporan media setempat, seperti diikuti BBC News, Sabtu (21/11).
Daerah Deir al-Zour juga dikenal sebagai lahan pertambangan minyak.
Pihak militer Rusia juga mengklaim telah memporak-porandakan sejumlah markas ISIS. "Kami menembakkan 18 rudal jelajah pada Jumat dan menghancurkan tujuh markas ISIS di Raqqa, Idlib, dan Aleppo," ujar militer Rusia.
Hingga saat ini, pesawat tempur Rusia dan Suriah telah melakukan pengeboman melalui udara sebanyak 50 kali. Namun, dari jumlah tersebut, militer Rusia yang paling dominan melakukan serangan.
Baca
Imam Masjid Besar Paris Dukung Aksi Militer Lawan ISIS
Pasukan Khusus AS dan Prancis Diterjunkan Atasi Penyanderaan Mali