REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis, François Hollande juga akan mengadakan upacara pada Jumat pekan depan untuk menghormati 129 korban tewas dan 300 lebih korban luka akibat serangan. Hollande sendiri yang memimpin penghormatan yang akan berlangsung di Invalides, Paris, tempat pemakaman Napoleon tersebut.
"Para korban akan dimakamkan pekan depan," menurut kantor Walikota Paris seperti dikutip dari ABC Online, Sabtu (21/11).
Cepatnya pelacakan keberadaan dalang penyerangan di Paris, Abaaoud, terlihat sebagai sebuah keberhasilan bagi otoritas Prancis. Namun di sisi lain, keberadaan pria berusia 28 tahun itu menunjukkan lemahnya pengawasan di daerah perbatasan.
Untuk itu, Prancis akan lebih fokus dan perhatian dalam pemantauan keamanan perbatasan. Tidak hanya Prancis, negara-negara lain di benua Eropa diharapkan memperketat keamanan dan langkah-langkah pengecekan orang luar di perbatasan.
Prancis telah menyerukan perubahan fungsi zona bebas perbatasan Schengen yang biasanya kurang memonitor keluar masuknya warga dari 26 negara. Dalam beberapa bulan terakhir, setidaknya ratusan ribu orang pengungsi Suriah masuk.
Salah satu paspor Suriah ditemukan di tempat kejadian penyerangan Paris, pekan lalu. Prancis pun memilih memperpanjang keadaan darurat selama tiga bulan ke depan. Negara tersebut juga menyerukan koalisi global untuk mengalahkan kelompok ektremis dan telah meluncurkan serangan udara ke Raqqa, Suriah.