REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Pemerintah Belgia menempatkan serangan teroris di Brussel sebagai peringatan tertinggi. Sebab, risiko yang diakibatkan dari serangan teroris sangatlah serius dan darurat untuk diantisipasi.
Pihak berwenang mengambil langkah tidak biasa menyusul ancaman teroris pada wilayah tersebut. "Sebuah analisis menunjukkan ada ancaman serius dan pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah keamanan serta rekomendasi khusus untuk para penduduk," ujar Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon seperti dilansir dari Politico, Sabtu (21/11).
Untuk sementara, masyarakat disarankan menghindari tempat-tempat ramai di wilayah Brussels, seperti stasiun kereta api, bandara, sarana transportasi umum, pagelaran konser, atau pusat perbelanjaan.
Pihak berwenang pun mendesak adanya fasilitas pemeriksaan untuk menghindari penyebaran rumor soal ancaman terorisme. Warga diminta hanya mempercayai informasi resmi mengenai tingkat ancaman dari otoritas berwenang.
Awalnya, ancaman terorisme di Belgia berada di level empat, namun pihak berwenang menaikkannya ke level empat pada Desember 2007. Hingga kini aparat penegak hukum telah mengintensifkan pencarian salah satu tersangka serangan di Paris, Salah Abdeslam.
Salah satu laporan menyebutkan ia masih berada di Brussel. "Polisi secara aktif terus mencarinya," kata juru bicara kantor kejaksaan Belgia.
Salah Abdeslam yang tinggal di distrik Molenbeek Brussels, tidak termasuk dari mereka yang ditangkap dalam serangan polisi di pinggiran Paris, Saint-Denis Rabu (18/11) pagi. Salah satu dari tiga orang tewas selama penyergapan tersebut ialah Abdelhamid Abaaoud yang diduga sebagai dalang penyerangan.
Koran Belgia Het Laatste Nieuws dan La Libre Belgique melaporkan Salah Abdeslam telah terlihat berada di kawasan Anderlecht, Brussels, pada Kamis (19/11) malam. Namun para pejabat kepolisian enggan mengkonfirmasi hal tersebut.