REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO, MESIR -- Pemimpin Pusat Pendidikan Islam di Mesir, Al-Azhar, Sheikh Ahmed Al Tayeb mengutuk serangan teroris di Paris pekan lalu dan serangan garis keras terhadap hotel di Mali, Jumat kemarin.
Menurutnya teroris memanfaatkan agama sebagai kedok dan salah jika menuding Islam melakukan serangan kejahatan serangan seperti itu.
Ia menegaskan bahwa kekerasan tersebut tidak berkaitan dengan kesahihan Islam
"Adalah ketidakadilan nyata dan terang-terangan bias menghubungkan kejahatan bom dan perusakan sekarang dengan Islam hanya karena mereka berteriak 'Allahu Akbar' saat melakukan kekejian," kata Tayeb dalam pertemuan Sesepuh Dewan Muslim.
Dia mengatakan bahwa terorisme adalah filsafat hidup yang pengikutnya rela mati, namun itu bukan produk dari beberapa aliran dalam agama Ibrahim. Itu lebih merupakan "penyakit intelektual dan psikologis" bahwa agama digunakan sebagai kedok.