Ahad 22 Nov 2015 14:22 WIB

Tiga Modal Utama dalam Bisnis ala Chairul Tanjung

Rep: c35/ Red: Dwi Murdaningsih
Chairul Tanjung
Foto: Republika- Yoghi Ardhi
Chairul Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha kaya Chairul Tanjung memberikan tips berwirausaha dalam ceramah ekonomi di acara Muktamar XV Persis dan Muktamar XII Persistri, Sabtu (21/11). Dia menjelaskan terdapat tiga modal utama yang dibutuhkan dalam berbisnis. Tiga modal tersebut salah satunya adalah finansial. Kendati modal finansial tidak harus dimiliki sendiri karena dia mengaku saat memulai usahanya dari nol dulu dia tidak memiliki modal sepeser pun.

Modal lain untuk menunjangnya adalah modal SDM dari diri masing-masing individu. Modal SDM tersebut menurut pria kelahiran Jakarta, 18 Juni 1962 tersebut adalah kepribadian, pendidikan, intelegensia, pengalaman. Empat poin modal SDM tersebut yang akan menentukan bagaimana seseorang dapat berjuang dalam berbisnis.

(Baca juga CT Beberkan Rumus Muslim Enterpreneurship di Muktamar Persis)

Modal ketiga adalah jejaring sosial, CT mengungkapkan bahwa 'one enemy is too much, but a thousand friends are too many'. Satu musuh baginya terlalu banyak, dan seribu teman baginya terlaku sedikit untuk seorang enterpreneur. Menurut dia, adanya media sosial yang semakin marak saat ini bisa dimanfaatkan untuk  mencari teman sebanyak-banyaknya untuk berdagang. Dia kemudian mencontohkan aplikasi Instagram yang sangat potensial digunakan untuk berdagang dengan tanpa memiliki lapak atau kios.

Selain itu dia juga menegaskan bahwa untuk menjadi seorang enterpreneur maka wajib untuk mengasah kemampuan eksekusi. Berbagai kemampuan eksekusi yang dimaksud adalah dengan bekerja keras, pantang menyerah, memperhatikan detil-detil semua peluang dan lainnya, tidak kompromi terhadap hasil akhir, senantiasa disiplin, dan berlaku perfeksionis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement