Ahad 22 Nov 2015 15:52 WIB

Purwakarta Bakal Siapkan Kawasan Industri Baru

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pekerja melakukan pengecekan laptop Axioo usai dirakit di pabrik perakitannya di Kawasan Industri Pulogadung Jakarta, Selasa (13/10).
Foto: Republika/Darmawan
Seorang pekerja melakukan pengecekan laptop Axioo usai dirakit di pabrik perakitannya di Kawasan Industri Pulogadung Jakarta, Selasa (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA  -- Purwakarta berencana untuk mempersiapkan kawasan industri baru. Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kabupaten Purwakarta, Yus Permana, mengatakan, saat ini Purwakarta baru memiliki satu kawasan industri. Yaitu, Kawasan Bukit Indah City (BIC). Luas lahan di kawasan itu, sekitar 1.100 hektare. Sedangkan industri lainnya berada di zona.

"Saat ini, ada aturan baru, industri harus berada di kawasan. Makanya, kami akan persiapkan kawasan untuk industri baru," kata dia.

(baca juga Purwakarta Masih Buka Peluang Industri Padat Karya)

Saat ini, pembagian wilayah di Purwakarta sudah diberlakukan. Untuk wilayah utara, seperti Purwakarta, Bungursari, Campaka, Cibatu, dan Babakan Cikao, itu khusus dijadikan pusat ekonomi moderen, yakni kawasan industri. Sedangkan kawasan selatan, tetap harus jadi area lumbung pertanian dan peternakan. Wilayah selatan itu, Pasawahan, Pondoksalam, Wanayasa, Kiarapedes, Bojong dan Darangdan.

Bupati Purwakarta mengatakan Purwakarta tetap terbuka terhadap investasi di sektor padat karya. Industri padat karya yang saat ini sedang ditawarkan, lanjut Dedi, itu akan menggunakan wilayah barat. Wilayah barat Purwakarta, tadinya kawasan pertambangan. Tetatpi, hasil dari kajian internal, ternyata sektor pertambangan ini tak cocok diterapkan.

Karena, hanya menyebabkan kerusakan lingkungan. Sedangkan, kesejahteraan masyarakatnya tak pernah naik. Dengan begitu, kedepan wilayah barat itu akan dijadikan kawasan industri padat karya. Pertambangannya, dihilangkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement