REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Pemerintah dinilai belum memberikan dukungan penuh terhadap seni teater meskipun bermanfaat dalam menghasilkan generasi yang berkarakter.
"Seni teater juga menjadi media yang cukup efektif dalam mentransfer nilai-nilai kehidupan," ujar seniman yang aktif di dunia teater Innayah Wahid ditemui usai jumpa pers bersama sejumlah media terkait final festival teater pelajar 2015 di GOR Bulu Tangkis Djarum Kaliputu, Kudus, Ahad (22/11).
Di dalam seni teater, kata dia, mengajarkan pula konsep kesetaraan serta kebersamaan.
Menurut dia, kampanye perubahan yang digagas pemerintahan saat ini cukup tepat jika dilakukan pula lewat dukungan terhadap seni teater.
Hanya saja, hingga kini belum terlihat adanya dukungan pemerintah terhadap seni teater yang dinilai juga bisa berperan dalam mewujudkan cita-cita pemerintahan era sekarang yang erat dengan slogan revolusi mentalnya.
Seni teater dinilai memungkinkan masuk ke dalam kurikulum pendidikan, mengingat di Kabupaten Kudus saat ini sudah banyak sekolah yang memiliki ekstra kurikuler seni teater.
"Saya tidak menyangka, bahwa seni teater yang diperankan para pelajar tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Kudus cukup bagus dan digarap secara serius," ujarnya.
Manfaat besar dalam membentuk karakter pelajar lewat seni teater juga diungkapkan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus Didik Hartoko. Menurutnya, sejak berkembangnya seni teater di kalangan pelajar berdampak pada pelaporan kasus kenakalan pelajar semakin menurun.
Dari sisi akademik, kata dia, prestasi para siswa juga semakin baik, bahkan tingkat kelulusan semakin meningkat. "Para pelajar kini berani berkonsultasi, berpendapat serta bertanya kepada guru di sekolah, karena di dalam seni teater juga mengubah pola sikap dan tingkah laku yang negatif menjadi positif," ujarnya.