REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK – Presenter berhijab pertama di Amerika Serikat Noor Tagouri mengaku frustasi dengan berbagai stigma tentang Muslim.
Menyandang status Muslimah di tengah sorotan publik diakuinya berat. Hal itu lantaran banyak yang berkomentar negatif.
“Seolah-olah, mereka tidak nyaman dengan keramahtamahan seorang Muslim. Sementara, jika mereka (orang dengan pikiran Islamofobia) memancingmu untuk marah dengan berteriak dan mengajak duel, mereka berharap Muslim akan melakukan hal yang sama,” tutur Tagouri pada Businessinsider, Senin (23/11).
Meski beberapa pihak mencoba menyulut api permusuhan, Tagouri yang menjadi pembaca berita di CBS Radio dan televisi Kanada, CTV, masih yakin bahwa sebagian besar orang Amerika tidak setuju stigma Muslim sebagai biang keributan.
Tagouri berharap, para pemimpin AS serta calon kandidat presiden AS juga dapat berpikir jernih tentang potensi Islamofobia di tengah pemerintahannya. Lantaran, populasi Muslim di AS cukup berpengaruh dalam pembangunan negara adidaya ini.
“Kita membayar pajak dengan taat, berkontribusi pada lingkungan melalui peran dokter-dokter dan insinyur Muslim. Jadi, sedih rasanya jika masih ada pemikiran sempit semacam Islamofobia,” tegas perempuan berusia 21 tahun tersebut.