REPUBLIKA.CO.ID, KACHIN -- Masih banyak korban hilang dalm longsor di tambang batu giok di negara bagian Kachin, Myanmar.
Dikutip dari BBC, Senin (23/11), sedikitnya 104 jasad ditemukan. Diperkirakan 100 orang masih hilang.
Insiden tersebut terjadi di Hpakant, Sabtu, ketika puing-puing tambang dalma jumlah besar ambruk hingga menimbun rumah para pekerja tambang.
Belum diketahui penyebab longsor di wilayah pegunungan itu. Kachin merupakan penghasil sejumlah batu giok terbaik dunia.
Sebagian besar korban tewas adalah orang-orang yang pekerjaannya mengais di tempat pembuangan limbah. Mereka mencari di tumpukan sampah berharap menemukan fragmen batu giok yang bisa dijual.
Otoritas mengatakan sejumlah wilayah berisiko mengalami longsor, termasuk dimana longsor terjadi.. Peringatan sebenarnya telah diberikan pada pekerja tambang skala kecil agar tidak menambang di sana, ujar media pemerintah The Global New Light of Myanmar.
"Kami telah mengeluarkan perintah dan peringatan kepada warga agar tidak membangun pondok dekat gunungan pembuangan dan tidak tinggal di sana," ujar petugas pemerintah Hpakant yang tidak disebutkan namanya.
Baca:
Ini 'Pertarungan' Anti-Islam dan Antirasis di Kota-Kota Australia
Ribuan Migran Ditolak Masuk Makedonia, Sebagian Nekat Bunuh Diri