REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan agar pemilihan ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) harus dilakukan secara baik dan demokratis. "Pada hari ini tentu bingung pilih ketua. Mari kita lakukan pemilihan secara baik dan demokratis," kata JK saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) VII Kadin di Bandung, Jawa Barat, Senin (23/11).
JK juga mengingatkan bahwa Kadin adalah organisasi ekonomi bukan politik sehingga harus mengedepankan pimpinan yang mendorong kerja sama untuk menyejahterakan masyarakat. "Karena itu saya harapkan munas ini akan menghasilkan pimpinan yang baik," katanya seraya menambahkan, pemerintah akan mendukung siapapun yang terpilih.
Pemilihan Ketua Umum Kadin pada Munas VII itu akan diikuti oleh dua calon yakni Rosan P Roeslani yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan serta Rachmat Gobel, mantan Menteri Perdagangan yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Perindustrian.
Pada kesempatan itu, Wapres juga menyatakan tidak mendukung salah satu calon, tapi dia mendukung yang terbaik. "Yang baik-baik sajalah," ujar JK.
Ketua Umum Kadin periode 2010-2015 Suryo Bambang Sulistio mengatakan, Kadin bukan perjuangan untuk pribadi atau golongan tapi untuk dunia usaha dan rakyat. "Ketua kadin bukan jabatan yg perlu diperebutkan dengan cara2-cara yang tidak etis," kata Suryo.
Mekanisme pemilihan akan dilakukan para hari terakhir, atau Selasa (24/11). Kedua calon akan ditentukan oleh 134 pemegang hak suara yang terdiri dari perwakilan dari 34 DPD Kadin provinsi se-Indonesia dengan masing-masing tiga suara serta 30 asosiasi anggota Kadin.
Panitia menerapkan aturan kewajiban kepada para calon ketua umum dan semua peserta untuk menandatangani pakta integritas menggunakan hak suara dengan jujur.