REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan menggelar pembicaraan dengan pejabat senior Emirat dan Arab Saudi di Abu Dhabi, Senin (23/11). Pertemuan bertujuan untuk mencari cara mempertemukan semua faksi oposisi di Suriah dalam sebuah konferensi di Arab Saudi bulan depan.
"Kerry dijadwalkan bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahayan dan Menlu Saudi Adel al-Jubeir," kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS yang tidak ingin disebutkan namanya.
Awal bulan ini, Arab Saudi, Iran, Turki dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB (Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia dan Cina) bertemu di Wina. Mereka sepakat meluncurkan pembicaraan resmi antara pemerintah Assad dan oposisi pada 1 Januari.
Konflik Suriah salah satunya disebabkan oleh perpecahan faksi-faksi oposisi dan pemerintah. Beberapa faksi oposisi didukung oleh Barat dan lainnya didukung negara Teluk Arab. Ini disebut-sebut sebagai salah satu tantangan diplomatik yang dihadapi untuk mengakhiri konflik.
Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab telah lama mendukung pemberontakan terhadap Assad. Mereka mengatakan Assad harus meninggalkan kekuasaan.
Konflik Suriah dimulai pada 2011 dengan protes terhadap kekuasaan empat dekade keluarga Assad. Sekitar seperempat juta orang telah tewas dan 11 juta orang lainnya terpaksa mengungsi.