REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video berdurasi 9 menit 35 detik beredar di media sosial (medsos) mengancam akan menyerang Indonesia. Sejumlah titik menjadi ancaman penyerangan yang diduga dilakukan kelompok Santoso. Salah satunya, Polda Metro Jaya tak luput dari ancaman penyerangan.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian mengaku telah mengetahui video yang dibuat pada 21 November tersebut. Kendati demikian, Tito lebih memilih untuk mengetahui kepastian dari keaslian suara yang diduga kelompok teror Santoso tersebut.
"Kita mau konfirmasi dulu apakah benar itu suara dia. Bisa saja orang lain buat-buat rekaman seperti itu," ujar Tito saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/11).
Namun di dalam video yang beredar Ahad (22/11) tersebut, tidak terlihat wajah siapapun dan hanya tertulis dari Santoso. Sehingga hanya terdengar suara dari seorang pria yang menegaskan ancamannya ke Indonesia.
Pada menit ke 06.00 tersebut terdengar kalimat "Kepada para pejabat pemerintah Indonesia! Bertaubatlah, Kembalikan hak Allah yang telah kalian rampas! Sebelum datang kepada kalian , hari-hari yg tak bermanfaat lagi pertaubatan". Kemudian pada menit ke 07.15 terdengar suara, "kami akan menghancurkan Polda Metro Jaya."
"Kita belum tahu apakah itu suara asli dia (Santoso) atau tidak," katanya menegaskan.
Dia juga menambahkan akan melakukan langkah pengamanan. Pihak kepolisian, lanjutnya, juga akan melakukan langkah-langkah antisipasi ke beberapa objek vital di Jakarta.
Baca: 'Ancaman Santoso Kibarkan Bendera ISIS di Istana Jangan Diremehkan'