REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS -- Tentara Suriah diklaim merebut kembali kota dan desa di pusat Provinsi Homs dari tangan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Senin (23/11).
‘’Tentara bekerja sama dengan kelompok pertahanan milisi pro-rezim menguasai Maheen dan Hawareen di tenggara Provinsi Homs setelah menimbulkan kerugian dan mengalahkan ISIS,’’ kata televisi pemerintah seperti dikutip dari laman Alarabiya, Senin (23/11).
Kelompok monitoring Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan, tentara Suriah telah didukung oleh pesawat tempur Rusia dan helikopter militer. Pasukan pemerintah merebut kembali Maheen setelah sebelumnya diserbu oleh ISIS pada 1 November lalu.
Pasukan ISIS meluncurkan serangan mereka di Maheen dari wilayah sekitarnya, yaitu Al-Qaryatain. Al-Qaryatain dikuasai kelompok ISIS awal tahun ini, menculik ratusan warga sipil, dan menghancurkan situs Kristen kuno.
Kemajuan militer Suriah sekarang membuat Al-Qaryatain yang hanya 15 kilometer dari Maheen berada dalam pantauan mereka.
Lembaga Observatorium mengatakan, pasukan pemerintah terus bergerak maju di pinggiran kota kuno Palmyra yang dikuasai ISIS pada bulan Mei. Sejak merebut kota terkenal tersebut, ISIS telah menghancurkan banyak situs Warisan Dunia UNESCO, termasuk kuil-kuil kuno.
Kemajuan pasukan Suriah terbaru terjadi setelah hampir dua bulan serangan udara Rusia dalam mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pihak Rusia mengatakan, serangan udara yang menargetkan ISIS dan teroris lainnya.