Selasa 24 Nov 2015 07:28 WIB

Dakwahkan Islam Damai, Negara ini Islamkan 500 Orang Tiap Tahun

Sekjen ICIS KH Hasyim Muzadi, tiga dari kiri beserta para tokoh dalam Pembukaan Konferensi ke-4 ICIS Malang, Senin (23/11)
Sekjen ICIS KH Hasyim Muzadi, tiga dari kiri beserta para tokoh dalam Pembukaan Konferensi ke-4 ICIS Malang, Senin (23/11)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG— Agenda mempromosikan moderasi Islam, tak akan mereduksi sedikitpun keagungan dan nilai luhur Islam. Justru, sebenarnya, wasathiyah itulah prinsip yang ditekankan oleh Islam.

Menteri Agama Brunei Darussalam, Dato Haji Badaruddin bin Dato Haji Othma, sepakat bila kampanye moderasi Islam mendesak dilakukan tentu dengan cara-cara yang efektif, elegan, terintegrasi, dan menarik. Penghayatan dan implementasi yang baik terhadap Islam dengan sendirinya akan memperkenalkan keluhuran agama ini.

Ia mencontohkan, pola interaksi antara Muslim dan non-Muslim di Brunei, bersifat pragmatis dan realistis. Qanun Jinayah Syariat yang diundangkan pada 2013, mendapat penerimaan secara luas, dari berbagai kalangan, tak terkecuali non-Muslim.”Pendekatan kesederahaan tentang moderasi Islam itu tetap harus dipertahankan,” katanya dalam Konferensi ICIS ke-4 di Malang, Senin (23/11).

Bahkan ia menyebutkan, dakwah Islam yang ramah dan lembut di Brunei, berhasil memberikan dampak yang sangat luarbiasa. Tak kurang dari 500 non-Muslim menyatakan ikrar syahadat, tanpa paksaan."Mereka terkesan dengan wajah Islam yang damai dan sejuk," tuturnya.   

Konferensi ICIS ke-IV yang berlangsung di UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang Jawa Timur ini berlangsung 23-25 November. Konferensi dengan tema “Upholding Islam as Rahmatan Lil Alamin (Blessing for Universe): Capitalizing Intellectuality and Spirituality toward the Better Life for Human Beings” ini dihadiri oleh 65 tokoh agama dan ulama berpengaruh dari 34 negara. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sempat dijadwalkan membuka perhelatan ini namun tertunda, berkenan untuk menutup konferensi tersebut.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement