REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Desa Golo Ndele Kabupaten Maggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus selalu siaga jika ada ada salah satu warganya yang hamil besar. Mengapa? Karena itu pertanda mereka harus menyiapkan diri memikul atau menggotong warganya jika saat melahirkan tiba. 

Ya, hal itu terjadi karena desa ini belum memiliki fasilitas kesehatan yang memadai. Letak Puskesmas cukup jauh dari permukiman warga. Sementara tak ada akses kendaraan umum yang bisa dipakai warga menuju Puskesmas. "Kalau ada ibu mau melahirkan, kita pikul ramai-ramai ke Puskesdes," ujar Kepala Desa Golo Ndele, Remigius Tanda saat berbincang dengan Republika.co.id di sela Diskusi Nasional 'Menuju Satu Digit' di Jakarta, Senin (24/11).

Remigius mengaku beberapa kali ikut menggotong warganya yang akan melahirkan. Dia mengatakan, September lalu, seorang warganya harus kehilangan anak karena terpaksa melahirkan di perjalanan. "Anaknya tidak tertolong, lahir di jalan, tapi syukur ibunya selamat," ujar Remigius. 

Karena itu dalam diskusi yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Desa , PDT dan Transmigrasi, dia mengutarakan permintaan agar desanya bisa mendapatkan bantuan kendaraan operasional khususnya untuk kesehatan. "Harapan kami ada bantuanlah, karena di sana tidak ada kendaraan, masak kades harus buka baju terus untuk pikul pasien yang mau melahirkan," ujarnya. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika