REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bogor menggencarkan peran Unit Pengumpul Zakat (UPZ) tingkat kecamatan dan kelurahan. Peningkatan peran itu dianggap penting guna merealisasikan Bogor sebagai Kota Zakat pada tahun 2020.
Ketua BAZNAS Kota Bogor Khotib Malik menyampaikan, perlu ada sinergi pengembangan UPZ di berbagai lini. Mewujudkan hal itu, BAZNAS mengembangkan sejumlah program pemberdayagunaan yang sifatnya produktif.
Menurut Khotib, para pengurus UPZ perlu memahami tugas pokok dan cara pendekatan dengan masyarakat. Dengan demikian, target pengumpulan zakat akan terpenuhi.
"Target pengumpulan zakat tahun ini sebesar Rp 3,5 miliar namun baru mencapai Rp 2,6 M. Insya Allah akan tercapai," kata Khotib menjelaskan.
BAZNAS Kota Bogor menggelar pelatihan bagi 100 peserta UPZ di kecamatan, kelurahan, dan masyarakat umum di Balai Kota, Senin (23/11). Acara tersebut bertema "Mengokohkan Peran UPZ Kelurahan Dalam Gerakan Zakat di Kota Bogor Menuju Bogor Kota Zakat 2020".
Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Toto M Ulum mengatakan, zakat adalah kewajiban yang penting bagi umat Muslim. Karenanya, aparat wilayah UPZ perlu terus-menerus mengingatkan umat Muslim di Kota Bogor untuk menunaikan rukun iman ketiga itu.
Ia berharap, para pengurus UPZ bisa bekerja secara amanah. Di antaranya, mampu menjaga akuntabilitas laporan sehingga masyarakat tahu hasil zakat yang terkumpul dan disalurkan. "Ini menjadi bagian penting untuk menumbuhkan kepercayaan para muzaki karena sudah tahu ke mana zakat disalurkan," ujarnya.