Selasa 24 Nov 2015 12:23 WIB

92 Persen Pelaku Pelecehan di Keuskupan Melbourne adalah Pria

Pejabat senior komisi Gail Furness, SC, mengungkapkan Keuskupan Melbourne membayar ganti rugi hampir 17 juta dollar dalam kasus pelecehan seksual anak-anak.
Foto: abc
Pejabat senior komisi Gail Furness, SC, mengungkapkan Keuskupan Melbourne membayar ganti rugi hampir 17 juta dollar dalam kasus pelecehan seksual anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Lebih dari 450 korban pelecehan seksual anak-anak telah melaporkan pastor dan pekerja gereja lainnya di Keuskupan Agung Melbourne sejak 1980. Dari mereka yang dituduh sebagai pelaku, terdiri dari delapan persen perempuan dan 92 persen pria.

Hal ini terungkap dalam pemeriksaan komisi khusus penanganan pelecehan seksual anak-anak (Royal Commission into Institutional Response to Child Sexual Abuse) di Melbourne, Selasa (24/11). Pemeriksaan ini bersifat terbuka untuk umum.

Pejabat senior Gail Furness SC menjelaskan komisi ini telah melakukan survei terhadap seluruh Gereja Katolik di Australia.

Mayoritas laporan yang terkait dengan Keuskupan Melbourne adalah kasus yang terjadi antara 1950 dan 1989. Kasus yang terjadi pada 1970-an paling banyak dilaporkan.

Terungkap lebih dari 300 laporan telah ditindaklanjuti dengan pembayaran ganti rugi kepada korban. Pihak gereja membayar hampir 17 juta dolar AS (Rp 170 miliar) bagi biaya pengobatan, biaya berperkara dan biaya lainnya. Rata-rata seorang korban menerima sekitar 52 ribu dolar AS (Rp 520 juta).

Komisi saat ini melakukan penyelidikan di Melbourne untuk tiga pekan ke depan, dan akan memeriksa seluruh tuduhan terhadap petugas gereja yang pernah bertugas di Holy Family Parish serta sekolah yang dikelolanya yang terletak daerah Doveton.

Baca: Netanyahu akan Bangun Jalan Tol Khusus Pemukim Israel

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-11-24/92-persen-pelaku-pelecehan-seksual-di-keuskupan-melbourne-adalah-pria/1518108
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement