REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso mengakui ada masyarakat Indonesia yang pernah ikut Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di Suriah. Lebih dari 100 orang sudah kembali ke Indonesia.
"Mereka 100 orang lebih, kami bina mereka terus dan monitor kegiatan mereka," kata Sutiyoso kepada wartawan saat menghadiri sidang gelar doktor Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon di bidang ilmu hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran di Graha Sanusi Unpad Kota Bandung, Selasa (24/11).
Menurut Sutiyoso, yang penting bagaimana masyarakat tak panik menghadapi ini. Juga, masyarakat sadar bahwa ini kewajiban semua. "Artinya mereka mau bantu BIN. Masyarakat jadi mata dan telinga BIN," katanya.
Sutiyoso berharap, kalau masyarakat melihat ada yang ganjil dan sesuatu yang aneh cepat melapor. Jadi, jangan sudah terjadi baru lapor ke aparat karena tak ada gunanya. Begitu juga, RT/RW seharusnya melakukan aturan yang ada.
"Artinya kita semua mau bekerja sama dengan membantu kita sebagai mata telinga kita, seluruh rakyat itu," kata Sutiyoso. (Baca: ISIS Rekrut WNI dengan Pendekatan Ekonomi)