REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menyalahkan Rusia atas insiden penembakan jet tempur Rusia oleh pasukan keamanan Turki. Menurut Obama, insiden tersebut tidak akan terjadi jika Rusia menjadikan ISIS sebagai target utama, bukan Bashar Assad, yang membuat jet tempur mereka nyaris memasuki perbatasan Turki.
Presiden Obama yang baru saja mengadakan pertemuan dengan Presiden Prancis, Francois Hollande, di Washington, mengatakan pihak berwenang sedang mencari penyebab terjadinya insiden tersebut. Disamping itu, ia dan Presiden Hollande mendesak Rusia dan Turki untuk saling berbicara satu sama lain.
"Saya berpikir, ini berkaitan dengan operasi yang dilakukan oleh Rusia, sehingga jet tempur mereka berada sangat dekat dengan perbatasan Turki," ujar Obama, seperti dilansir Fox News, Selasa (24/11).
Ia menegaskan, jika serangan Rusia diarahkan langsung ke ISIS, maka konflik dengan Turki tidak akan terjadi. Menurut dia, Turki memiliki hak mempertahankan wilayahnya.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebelumnya mengatakan keputusan Turki menembak jet tempur Rusia sama dengan "menusuk dari belakang." Kejadian itu akan berdampak buruk bagi hubungan kedua negara.