REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Apa mungkin membantai puluhan orang tak berdosa tanpa mengedipkan mata, tanpa penyesalan sedikitpun?
Beberapa korban selamat serangan Paris menggambarkan para penyerang bersenjata tampak tenang ketika mereka menarik pemicu dan membunuh banyak orang.
Media Prancis melaporkan bukti para penyerang di bawah pengaruh obat, yang ditemukan hampir secara eksklusif di Timur Tengah, dan semakin banyak digunakan anggota kelompok ISIS.
Obat itu dijuluki "obat militan" karena kemampuannya menutupi rasa sakit, rasa takut dan rasa lapar, serta membuat para militan tetap terjaga, tenang dan waspada untuk waktu yang lama.
Captagon, pil berbasis amfetamin sintetik, dianggap sebagai obat pilihan anggota ISIS di Suriah, Irak dan, sekarang tampaknya di Paris.
Ketika polisi Prancis menggerebek kamar hotel di Alfortville, tenggara Paris pada pekan lalu, mereka menemukan tumpukan jarum suntik dan tabung plastik.
Hotel Appart'City di Alfortville adalah tempat penyerang ke delapan, yakni Salah Abdeslam diduga menyewa dua kamar selama beberapa hari menjelang serangan.