REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Ide pembentukan Provinsi Madura makin serius. Para tokoh dari Pulau Garam tersebut mulai menjaring dukungan bebagai pihak untuk mewujudkan aspirasi mereka.
Mereka pun menggandeng perguruan-perguruan tinggi di Jawa Timur untuk mendukung upaya pembentukan Provinsi Madura.
Salah satu perguruan tinggi yang mereka ajak kerjasama adalah Universitas Airlanga (Unair). Selasa (24/11), nota kesepahaman (MoU) kerjasama ditandatangani Unair dan pihak Dewan Pembangunan Madura (DPM).
Ketua Umum DPM Achmad Zaini menyampaikan, kerjasama dengan Unair dilakukan untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia di Pulau Madura. Kerjasama tersebut, kata Zaini, merupakan salah satu upaya menyiapkan sumber daya manusia untuk mendukung gagasan pembentukan Provinsi Madura.
Zaini menjelaskan, kerjasama akan meliputi berbagai aspek, mulai dari penelitian, deseminasi ilmu pengetahuan hingga penguatan kapasitas masyarakat. Penandatanganan nota kesepahaman, kata dia, merupakan pengembangan dari kerjasama yang telah dijalin kedua belah pihak sebelumnya.
“Kami sebelumnya telah kerjasama dengan Unair, salah satunya beasiswa. Kami sempat mengirimkan 40 anak-anak Madura yang tidak mampu kuliah di Unair,” ujar Zaini.
Tah hanya dengan Unair, kata dia, program beaiswa juga telah dijalin dengan sejumlah perguruan tinggi lain, di antaranya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Para mahasiwa hasil kerjasama itu, kata Zaini, sebagian telah lulus. Sewaktu-waktu, kata dia, mereka akan dipanggil untuk pulang ke Madura dan menjadi motor-motor penggerak perubahan Madura.
Zaini yang juga Ketua Umum Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Madura Nasional (P4M Nasional) mengakui, saat ini banyak pihak meragukan kesanggupan masyarakat Madura mengelola provinsi sendiri. Zaini meyakinkan, sumber daya manusia Madura lebih dari cukup sebagai bekal menjadikan Pulau Garam sebagai provinsi mandiri.
“Saya sudah keliling ke mana-mana, dan menemukan sangat banyak guru besar, doktor dan orang-orang besar dari Madura. Mereka adalah modal untuk membangun Provinsi Madura,” kata Zaini.
Selain sumber daya manusia, menurut dia, sumber daya alam di Pulau Madura juga mencukupi untuk modal pembangunan. Salah satu sumber daya alam yang bisa diandalkan, kata Zaini, adalah potensi minyak dan gas di seluruh daratan dan laut Madura.
Ia juga meyakinkan, saat ini, para tokoh Madura sudah bersatu mengusung gagasan Provinsi Madura. Ia menekankan, tujuan pembentukan Provinsi Madura adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, bukan untuk bagi-bagi kursi politik.
Zaini sendiri menegaskan, dirinya tidak akan maju menjadi Gubernur jika kelak Madura menjadi provinsi.
Rektor Universitas Airlangga Prof Nasih menyampaikan, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan jika Madura ingin menjadi provinsi. Salah satunya, kata dia, adalah pembangunan sumber daya manusia.
Menurut Nasih, Unair sendiri tidak ingin terjebak dalam wacna dukung-mendukung pembentukan Provinsi Madura. Hal pasti, kata dia, Unair siap menjalankan tridharma perguruan tinggi di Madura.
“Fokus kami ke masyarakat, melalui tridharma, yaitu pendidikan, penelitian dna pengabdian pada masyarakat,” ujar Nasih.