REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Pemerintah negara bagian Victoria (Australia) akan melipatduakan usaha untuk menangani kontra terorisme, dengan mengangkat 88 spesialis di bidang tersebut, dengan dana sekitar 49,4 juta dolar AS (sekitar Rp 500 miliar).
Polisi Victoria akan meningkatkan penyelidikan mengenai kejahatan yang berhubungan dengan terorisme, meningkatkan usaha pencegahan, dan lebih rinci menganalisa isi sosial media, dalam usaha mereka menangkal ancaman tindak ekstremisme dengan kekerasan.
Separuh dari 88 lapangan kerja ini akan berada di jajaran kepolisian, yang sisanya adalah ahli intelijen dan analis di bidang forensik.
Menteri Utama Victoria Daniel Andrews mengatakan serangan teroris di Paris baru-baru ini menunjukkan kita tidak boleh lengah.
"Kita tidak akan dikalahkan oleh ancaman dan tantangan yang kita hadapi dari sekelompok minoritas, kita tidak akan kalah oleh tantangan tersebut. Kita lebih besar dan lebih kuat daripada itu." kata Andrews.
"Tambahan staf ini akan memungkinkan Kepala Kepolisian Victoria untuk memastikan adanya pengawasan terbaik, data intejelen terbaik, mengetahui pergerakan orang-orang yang dicurigai. Ini adalah tantangan nyata, ancaman nyata, dan cara terbaik untuk mengatasinya adalah memberikan sumber daya yang diperlukan oleh Polisi Victoria," katanya.
Kepala Polisi Victoria Graham Ashton mengatakan sumber daya tambahan ini akan menjadikan Polisi Victoria memiliki unit kontra terorisme terbaik di Australia. Dia mengatakan jumlah orang yang dicurigai semakin meningkat, dan tambahan sumber daya selalu diterima dengan baik.
Baca:
Anggota ISIS Diduga Konsumsi Obat Antidepresi Captagon
Fisikawan Canberra Ciptakan Sistem Enkripsi Data Internet Antibobol
Di Negara Ini Pria Lajang Dilarang Masuk Mal