REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Menurut indeks keterjangkauan di Australia, Sydney hampir tak memiliki pilihan sewa tempat tinggal yang terjangkau bagi warga berpenghasilan rendah di pinggiran kota.
Indeks Keterjangkauan Sewa menggambarkan Sydney sebagai kota yang paling tak terjangkau bagi para penyewa, meski mengatakan warga berpenghasilan rendah di seluruh Australia juga dalam situasi yang benar-benar mengerikan.
Adrian Pisarski dari kelompok advokasi perumahan National Shelter mengatakan laporan itu menunjukkan, 40 persen dari rumah tangga Australia ‘terlempar dari keterjangkauan harga sewa’,
"Secara efektif, tak ada sewa rumah yang terjangkau bagi mereka yang ada di kelompok 40 persen terbawah. Kami tahu situasinya buruk, tapi saya tak berpikir kita mengerti benar tingkat ekstremitas dan kedalaman masalahnya,” jelas Adrian.
Laporan, yang akan diterbitkan secara kuartal, itu diluncurkan oleh lembaga ‘National Shelter’, Perbankan Sektor Komunitas serta ‘SGS Economics and Planning’.
Ini menggambarkan keterjangkauan sewa di wilayah Sydney berada "dalam posisi kritis", dengan rata-rata rumah tangga harus menyisihkan 28 persen dari pendapatan mereka untuk menutupi sewa.
Rumah tangga umumnya dianggap mengalami tekanan berkaitan dengan perumahan jika lebih dari 30 persen pendapatannya digunakan untuk membayar sewa.
Di seluruh New South Wales (NSW), keluarga berpenghasilan rendah yang menghasilkan 500 dolar AS (atau setara Rp 5 juta) seminggu perlu menghabiskan 65 persen dari pendapatan mereka untuk menyewa properti.
Adrian mengatakan, hampir semua penyewa di Sydney berada "di ambang" stres perumahan, dan 40 persen dari rumah tangga terendah membayar hingga 70 persen dari pendapatan mereka untuk menutupi sewa.
"Secara efektif, satu-satunya sewa terjangkau [untuk mereka yang berpenghasilan rendah] di Sydney ada di barat Blacktown. Wilayah dalam kota, seperti yang dibayangkan orang-orang, benar-benar tak terjangkau,” utaranya.
Ia menyebut, "Area tak terjangkau itu menyebar ke bagian atas dan bawah pantai dan bahkan ke sebagian besar wilayah pesisir New South Wales, dan bahkan tempat-tempat seperti Orange dan Dubbo juga sangat tak terjangkau."