REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump mengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan memprediksi peristiwa dunia, termasuk bangkitnya Osama bin Laden dan destabilisasi di Timur Tengah.
"Hal lain yang saya bisa prediksi adalah terorisme," kata Trump di hadapan para pendukungnya seperti dilansir dari New Zealand Herald, Rabu (25/11). Prediksi tersebut dkumpulkannya di salah satu bukunya.
Ayah Trump selalu mengatakan bahwa segala sesuatu yang dia sentuh berubah menjadi emas. Selama pidato yang berlangsung lebih dari 75 menit, Trump menekankan pada pekerjaan berat AS untuk memerangi terorisme dari para kelompok ekstremis.
Dalam bukunya, Trump mengaku telah memperkirakan ancaman bin Laden setahun sebelum serangan 9/11. Trump mengatakan jika bin Laden dibawa keluar pada saat itu, serangan terhadap World Trade Center tidak akan terjadi. “Saya melihat dia membuat masalah, ia memiliki mulut besar dan terus berbicara," ujarnya.
Bin Laden tidak akan terbunuh pada 2011 jika AS tidak menggunakan //waterboarding// dan teknik interogasi kontroversial. Jika terpilih menjadi orang nomor satu AS, Trump akan melanjutkan //waterboarding// dan menyetujui teknik tersebut, bahkan lebih agresif. Dia tidak mengerti mengapa Presiden Barack Obama menolak penggunaan nama teroris Islam radikal.
Menurut dia, Anda tidak bisa mengalahkan seseorang kecuali bersedia memanggil mereka dengan nama-nama itu, entah suka atau tidak. “Saya tahu orang-orang Muslim, mereka orang-orang fenomenal tapi ada masalah di sana. Kami harus melihat masjid dengan sangat hati-hati. Banyak hal terjadi di sana,” ujar Trump.