Rabu 25 Nov 2015 19:21 WIB

Para Senator Harus Tunjukan Kinerja Maksimal

Rep: muhammad subarkah/ Red: Muhammad Subarkah
 Ketua DPD Irman Gusman memimpin sidang pemilihan ketua Komite III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua DPD Irman Gusman memimpin sidang pemilihan ketua Komite III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Anggota DPD RI asal Provinsi Banten Habib Ali Alwi mengatakan seluruh anggota masyarakat kini menumpahkan perhatiannya kepada para anggota legislatif dengan menuntut mereka agar bekerja secara maksimal. Fungsi lembaga tersebut yakni melakukan pengawasan serta membangun hubungan kerja secara baik dengan pemerintah harus bisa dilaksanakan dengan baik.

‘’Para anggota DPD RI (Senator) harus mampu berperan sebagai pihak yang mengimplementasikan kepentingan daerah dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Mereka dituntut mampu  menjadi  komponen penyeimbang  serta bisa menjadi advisor bagi pribadi-pribadi Anggota DPR RI (legislator),’’ kata Habib Ali Alwi, di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (25/11).

Untuk melakukan kerja secara maksimal, lanjut Habib, para senator dan legis;ator harus mampu bersikap secara dewasa ketika menyikapi berbagai persoaan yang muncul di masyarakat. Mereka juga diminta punya bekal kecerdasan spiritual yang tinggi.

‘’Modal jasmia dan spiritual jelas harus dipunyai. Dalam hal spiritual misalnya, berbagai agama di Indonesia semua telah mengajarkan adnya nilai dan norma 'tenggang-rasa' dan 'tepa-slira’. Bila ini mampu diwujudkan maka akan muncul kepercayaan yang tinggi kepara para anggota parlemen yang kini tengah menjalankan tugasnya itu. Berbagai proyek pembangunan akhirnya bisa berjalan dengan baik,’’ katanya.

Menyinggung masih adanya polemik akibuat munculnya sebuah produk hukum, Habib menegskan situasi itu tidak perlu terjadi bila antarpimpinan lembaga negara, termasuk pimpinan partai politik, bisa bersikap tenggang rasa dan saling menghormati.

‘’Kesadaran aan harmonisatie salam kehidupan berbangsa dan bernegara itulah yang seharusnya dikedepankan.Bila ada masalah, misalnya terjadi perbedaan pendapat atas sebuah produk hukum, maka kedepankanlah sikap yang penung tenggang rasa, tanggungawab, dan tepo slira (saling menghargai,red). Nilai serta norma agamapun mengajarkan hal seperti itu,’’ tegas Habib Ali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement