Rabu 25 Nov 2015 21:17 WIB

Diduga Provokasi Buruh, Anggota DPRD Diamankan Polisi

Rep: C37/ Red: Ilham
Buruh berorasi ketika mengikuti aksi mogok di hari kedua di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Rabu (25/11). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Buruh berorasi ketika mengikuti aksi mogok di hari kedua di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Rabu (25/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polresta Bekasi mengamankan anggota DPRD Kabupaten Bekasi di lokasi unjuk rasa buruh EJIP (East Jakarta Industrial Park), Kabupaten Bekasi. Diduga, pria bernama Nurdin dari fraksi PAN ini yang memprovokasi buruh untuk unjuk rasa.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi, Inspektur Satu Makmur menjelaskan para buruh Kabupaten Bekasi yang berencana melakukan mogok kerja, malah melakukan orasi di depan kawasan Industri EJIP. Di lokasi unjuk rasa tersebut, petugas mendapati ada anggota DPRD Kabupaten Bekasi.

"Mereka bilangnya mogok kerja tapi orasi dengan mobil odong-odong itu. Kebetulan anggota DPRD itu berada di situ, jadi ikut kita amankan," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi, Iptu Makmur saat dikonfirmasi, Rabu (25/11).

Saat unjuk rasa, kata Makmur, anggota DPRD tersebut berada dekat dengan mobil komando milik buruh. Polisi sempat mengingatkan agar aksi unjuk rasa jangan sampai menganggu ketertiban umum. Namun, peringatan polisi itu malah dibalas dengan perlawanan oleh Nurdin. "Dia ikut ngotot waktu dibilang petugas di lapangan," kata Makmur.

Untuk itu, petugas pun mengamankan Nurdin ke Mapolresta Bekasi guna dimintai keterangan. "Saat ini sudah dibawa ke Polres untuk diminta keterangan," kata Makmur.

Menurut Makmur, kawasan industri EJIP telah masuk wilayah obyek vital nasional. Apalagi polisi sudah melarang aksi mogok nasional buruh dengan aksi sweeping atau penutupan jalan umum. "Sebelumnya kita sudah ada himbauan melarang aksi mogok. Jadi enggak boleh," tukasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement