Rabu 25 Nov 2015 23:28 WIB

Polisi Tahan 5 Provokator Unjuk Rasa Buruh di Bekasi

Rep: C37/ Red: Angga Indrawan
Demo buruh  (ilusrasi)
Foto: Republika/WIhdan Hidayat
Demo buruh (ilusrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polresta Bekasi mengamankan lima orang pengunjuk rasa yang melakukan aksi unjuk rasa di kawasan industri EJIP (East Jakarta Industrial Park) Kabupaten Bekasi, Rabu (25/11) pukul 18.00 WIB. Satu dari lima orang tersebut merupakan anggota DPRD Kabupaten Bekasi bernama Nurdin dari fraksi PAN.

Kapolresta Bekasi Komisaris Besar M Awal Chairuddin menjelaskan bahwa kelimanya diamankan petugas dikarenakan berunjuk rasa tidak sesuai dengan ketentuan. Selain Nurdin yang seorang anggota dewan, empat orang lainnya merupakan buruh dengan inisial R, AS, AK, dan U.

"Mereka hanya diamankan. Dimintai keterangan kenapa terindikasi sebagai pelopor, penggerak kegiatan tersebut," kata Kombes Pol Awal saat dikonfirmasi Rabu (25/11) malam. 

Menurut Awal, aksi unjuk rasa yang diadakan buruh sejak pukul 10.00 WIB di kawasan EJIP tersebut terpaksa dibubarkan aparat karena beberapa hal. Pertama, EJIP merupakan obyek vital nasional, yang sesuai UU tidak diperbolehkan ada unjuk rasa di sana.

"Mogok kerja sesuai UU hanya dilakukan di perusahaannya bila gagalnya perundingan," kata Awal.

Kedua, massa aksi harus memiliki Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) untuk menggelar unjuk rasa. "Kita tidak pernah berikan izin kepada mereka," kata Awal. Ketiga, unjuk rasa tidak boleh mengganggu ketertiban umum. "Kenapa mogok kerja di jalan umum bahkan ditutup jalan, berarti unras ilegal. Unras tidak boleh ganggu ketertiban umum," tegas Awal. 

Awal menegaskan, kelima orang yang diamankan hanya untuk dimintai keterangan terkait aksi tidak berizin tersebut. Apabila tidak terkait dengan pelanggaran hukum, lanjut Awal, maka tidak terkena penegakan hukum.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement