Kamis 26 Nov 2015 00:20 WIB
serangan teror paris

Sekolah dan Transportasi di Belgia Kembali Beroperasi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pasukan bersenjata waspada di pusat Kota Brussel, Belgia, Sabtu (21/11). Belgia mewaspadai kemungkinan teror Paris terjadi pula di kota ini.
Foto: Reuters
Pasukan bersenjata waspada di pusat Kota Brussel, Belgia, Sabtu (21/11). Belgia mewaspadai kemungkinan teror Paris terjadi pula di kota ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Sekolah dan beberapa stasiun metro di Brussels dibuka kembali Rabu (25/11) pascatutup selama empat hari karena kekhawatiran lanjutan serangan Paris. Meski demikian, ibukota Belgia ini masih dalam keadaan peringatan tinggi.

Dilansir dari BBC, sekolah dibuka pada Rabu pagi dan transportasi publik mulai beroperasi kembali meski beberapa masih tetap tutup. Ratusan polisi dan tentara masih dikerahkan untuk berpatroli. Pasalnya, satu orang tersangka serangan Paris masih bersembunyi di Brussels.

Perdana Menteri Belgia, Didier Reynders mengatakan otoritas masih mencari 10 tersangka yang mungkin terlibat dalam serangan terencana. Mereka kabarnya merencanakan serangan di pusat perbelanjaan.

Dalam beberapa operasi penyergapan di Belgia, otoritas menangkap lima orang karena tuduhan pelanggaran terorisme dan terkait dengan serangan Paris. Prancis mengatakan 130 orang tewas dalam serangkaian serangan tersebut.

Pada Selasa, Presiden Prancis Francois Hollande bertemu dengan Presiden AS Barack Obama di Washington untuk berkomitmen memerangi ISIS. Obama mengarakan AS akan meningkatkan kooperasi degan Prancis untuk menargetkan ISIS di Irak dan Suriah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement