Kamis 26 Nov 2015 03:01 WIB

Usai Teror, Kunjungan Wisata ke Paris Turun Drastis

Rep: c36/ Red: Dwi Murdaningsih
 Tentara Prancis berpatroli di Menara Eiffel yang ditutup pada hari pertama berkabung nasional di Paris, Ahad (15/11).  (AP/Peter Dejong)
Tentara Prancis berpatroli di Menara Eiffel yang ditutup pada hari pertama berkabung nasional di Paris, Ahad (15/11). (AP/Peter Dejong)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kunjungan wisata ke Paris, Perancis mengalami penurunan signifikan setelah rangkaian serangan teror dua pekan lalu. Jumlah wisatawan ke  Paris mengalami penurunan  hingga 21 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Dilansir dari CNN, Kamis (26/11), pemesanan tiket menuju Paris mengalami penurunan hingga 27 persen usai serangan teroris pada 13 November lalu. Pemesanan tiket liburan natal pun menurun sebanyak 13 persen jika dibandingkan tahun lalu.

Menteri Ekonomi Perancis, Emmanuel Macron, mengatakan hotel-hotel di Paris mengalami penurunan kunjungan sebanyak 15 - 20 persen. Kunjungan ke restoran di Paris menurun sebanyak 10 persen. Hingga saat ini, pariwisata merupakan sektor industri nomor satu di Kota Paris.

Sektor wisata menyumbang 21 Euro untuk pendapatan total kota tersebut. Setiap tahun, ada 46 juta wisatawan yang mengunjungi Kota Paris. Sebanyak 500.000 lapangan pekerjaan pun bergantung dari industri pariwisata Paris.

Usai serangan teror dua pekan lalu, banyak destinasi wisata penting seperti Menara Eiffel dan Disneyland Paris ditutup untuk beberapa hari. Beberapa grup musik ternama seperti U2 dan Foo Fighters pun menunda konser mereka di Paris.

Pemerintah Inggris merekomendasikan para siswa yang pergi ke Perancis untuk menghindari Paris hingga Ahad (29/11). Beberapa negara seperti Kanada dan Australia juga meminta warganya waspada saat berkunjung ke negeri tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement