REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Polres Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten menambah sejumlah personel untuk mengantisipasi ancaman teror pascakejadian di Paris, Prancis.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta AKBP Roycke Harry Langie di Tangerang, Selasa mengatakan, peningkatan keamanan ini dimaksudkan untuk memberi rasa aman kepada penumpang dan tak adanya gangguan seperti ancaman yang menganggu penerbangan.
Maka itu pihaknya telah melakukan koordinasi dengan tim Gegana dan Densus yang memang fokus pada penanganan kasus teror.
"Peningkatan keamanan akan dilakukan mulai dari pintu masuk hingga di dalam pesawat yang akan melakukan penerbangan," ujarnya.
Pemeriksaan secara spesifik pun akan dilakukan terhadap penumpang dan barang bawaannya untuk memastikan semuanya dalam kondisi aman. Penggunaan alat pendeteksi dilakukan untuk mencari barang - barang yang tak terlihat maupun terdeteksi bahkan lolos. Di sejumlah titik jalan, akan dilakukan patroli secara rutin dan frekuensinya ditingkatkan dari biasanya.
Begitu pula dengan penambahan pos-pos jaga di area vital yang dapat menganggu penerbangan.
"Kita juga tempatkan personel yang bertugas secara tertutup," jelasnya.
Pengamanan dari kepolisian nantinya akan dibantu dari unsur lainnya seperti TNI dan keamanan bandara. Diharapkan, keamanan di bandara dapat terjaga dan tak ada ancaman.
"Pokoknya, keamanan dilakukan secara sinergi dengan melibatkan berbagai unsur di dalamnya," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan status kuning bagi seluruh penerbangan di Indonesia terkait adanya ancaman teror belum lama ini.
Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Penerbangan Udara Kementerian Perhubungan Nasir Usman mengatakan, status kuning tersebut dikeluarkan sejak Selasa (24/11) melalui surat resmi yang dikelurakan oleh Dirjen Perhubungan Udara dan disampaikan kepada seluruh pengelola bandara di Indonesia.
Dalam surat tersebut, seluruh bandara diminta untuk melakukan peningkatan keamanan serta memeriksa semua penumpang serta bawaannya.