Kamis 26 Nov 2015 05:59 WIB
Setnov diminta mundur

PAN: MKD Harus Punya Keberanian Putuskan Setya Novanto

Ketua Fraksi PAN DPR Mulfachri Harahap.
Foto: Republika/Wihdan
Ketua Fraksi PAN DPR Mulfachri Harahap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PAN DPR Mulfachri Harahap menegaskan fraksinya menginginkan kasus dugaan meminta saham PT Freeport Indonesia yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto yang sedang bergulir di Mahkamah Kehormatan Dewan berjalan transparan.

"Arahan dari Fraksi PAN meminta teman-teman fraksi di MKD mengikuti prosesnya untuk memastikan prosesnya berjalan transparan, terbuka dan berkeadilan," katanya di Jakarta, Rabu (26/11).

Dia mengatakan, apabila ada pihak yang dipersalahkan dan harus bertanggung jawab maka itu harus berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, menurut dia, apabila yang dituduhkan ternyata tidak benar maka MKD harus punya keberanian untuk menyatakan bahwa itu tidak benar. "MKD harus punya keberanian untuk memutuskan berdasarkan fakta," ujarnya.

Selain itu dia membenarkan pergantian dua anggota F-PAN di MKD yaitu Sugiman menggantikan Hang Ali Saputra Syah Pahan lalu Ahmad Riski Sadiq digantikan A. Bakrie.

Mulfachri mengatakan pergantian tersebut untuk memudahkan koordinasi yang dilakukan dalam Alat Kelengkapan Dewan tersebut. "Pak Hang Ali kurang sehat sering tidak masuk, MKD ini sedang maraton. Jadi kita lakukan pergantian," katanya.

Dia mengaku pihaknya tidak memiliki misi khusus dalam pergantian tersebut apalagi, PDI Perjuangan dan Demokrat juga mengganti anggotanya. Wakil Ketua Komisi III DPR itu menyebutkan Fraksi PAN meminta anggotanya di MKD memastikan proses kasus Setya Novanto berjalan secara transparan.

Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto mengatakan pihaknya ingin mengawal proses di MKD secara transparan.

Yandri membantah pihaknya dengan fraksi lain bersamaan mengganti anggotanya di MKD dan menyebut kasus Novanto merupakan momentum bagi kinerja MKD karena berdampak pada citra DPR.

"Tidak boleh ada dusta diantara anggota MKD. Ketika kami pantau Pak Hang Ali tidak ada di Jakarta, maka kami langsung rapat BKO Pak Sukiman," katanya. Dia meminta setiap rapat di MKD berlangsung secara terbuka sehingga publik dapat mengawasinya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement