REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seniman dan budayawan Acil Bimbo menambahkan pernyataan Habib Rizieq yang memplesetkan salam 'Sampurasun' menjadi 'Campur Racun' ini harus didiskusikan kembali oleh semua elemen. Terutama yang merasa tersinggung pernyataan tersebut.
"Jadi apa memang cuma segini yang tersinggung. Saya yakin bukan cuma di Bandung saja yang tersinggung. Ini cerminan, orang Bandung sudah tidak jadi pribumi lagi di Bandung. Kenapa dia berani? Karena dia merasa kuat, percaya diri. Ini bukan lagi bercanda," kata Acil, Selasa (25/11).
Ketua Umum Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Pusat Noeriy Ispandji Firman, di Bandung, Selasa (25/11), memperlihatkan rekaman video berdurasi sekitar 40 detik yang menampilkan Habib Rizieq sedang berceramah lalu memplesetkan salam Sunda 'Sampurasun' menjadi 'Campur Racun' kepada wartawan.
Dia menyatakan, laporan Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat dengan UU ITE itu karena dalam video tersebut terdapat ucapan Habib Rizieq yang memplesetkan salam 'Sampurasun'. Dia menuntut agar Habib Rizieq meminta maaf kepada seluruh etnis Sunda karena telah memplesetkan salam 'Sampurasun'.
"Kami Mengecam pimpinan Front Pembela Islam tersebut dengan melarang Habib Rizieq masuk ke Jawa Barat dan menuntut Habib Rizieq Shihab meminta maaf secara terbuka. Itu tuntutan kami," kata dia.