REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Status keamanan Bandara Internasional Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah (Jateng), berikut seluruh bandara di Indonesia ditingkatkan dari hijau menjadi kuning. Peningkatan status ini menyusul ancaman kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pihak otoritas Bandara Adisumarmo maupun bandara di Indonesia lain menambah kekuatan pengamanan dari unsur TNI AU. Selama ini, hanya melibatkan keamanan bandara dan polisi. ''Peningkatan diberlakukan sejak 24 November,'' kata Yaka, Manajer Teknik dan Operasi PT Angkasapura I Bandara Adisumarmo, Kamis (26/11).
Menurut Yaka, peningkatan keamanan berdasarkan instruksi dari Dirjen Perhubungan Udara tertuang dalam INST Nomor 5 tahun 2015. Instruksi ini menyusul adanya ancaman terhadap sejumlah objek vital (obvit) oleh teroris. Obvit bandara termasuk salah satu objek penting.
Instruksi dikeluarkan berlaku di seluruh bandara di Indonesia. Ihwal kondisi keamanan di Bandara Adisumarmo, Solo, hingga saat ini normal. Tidak ada gejala yang mengkhawatirkan. Otoritas bandara menjamin kondisi keamanan yang melibatkan unsur TNI AU. Sejak awal, unsur keamanan selalu siaga meski tanpa ada instruksi Dirjen Perhubungan Udara.
Prinsipnya, Yaka mengatakan, otoritas Bandara Adisumarmo selalu siaga, baik ada instruksi atau pun tanpa instruksi. Ini lantaran Adisumarmo merupakan bandara umum yang berada di kawasan militer TNI AU. Otoritas bandara selalu berkoordinasi dengan TNI AU untuk melakukan pengamanan, baik berupa penjagaan maupun patroli.
Otoritas bandara bekerja sama dengan lapangan udara (lanud), baik dari sisi pengawasan maupun patroli keamanan dilakukan intensif selama 24 jam.
Namun, dia mengatakan, peningkatan status siaga kuning terus dilakukan. Ini dijalankan hingga ada susulan instruksi dari Dirjen Perhubungan Udara untuk mengembalikan status hijau.
Berdasar pemantauan lapangan, kemarin, pengamanan bandara berada di wilayah Kecamatan Ngemplak, kabupaten Boyolali, Jateng, mulai ketat. Ini menyusul keluarnya surat resmi Dirjen Penerbangan Udara kepada seluruh bandara di Indonesia terkait perubahan status. Pengamanan dibantu unsur polisi dan TNI AU.