REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menyerahkan urusan pengelolaan Gelanggang Olah Raga (GOR) yang ada di wilayah ibu kota kepada pihak swasta. Apabila tanggung jawab pengelolaan GOR diserahkan kepada pihak swasta, kata dia, Pemprov DKI dapat semakin menghemat anggaran.
"Karena biaya yang harus dibayar untuk perawatan GOR tidak sedikit," kata Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (26/11). Biaya perawatan satu GOR itu kira-kira bisa mencapai Rp 10 miliar.
Sebelumnya, dia menuturkan tanggung jawab pengelolaan GOR di Jakarta diserahkan kepada para remaja. Namun mengingat saat ini sudah mulai banyak dibangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), fungsi GOR sudah mulai terbagi.
"Saat ini, dengan semakin banyaknya RPTRA yang kami bangun, sebagian fungsi GOR sudah berpindah ke RPTRA. Jadi, seluruh kegiatan masyarakat sekarang dapat dilakukan di RPTRA," tutur Ahok.
Meski demikian, untuk menjalankan rencana tersebut, pihaknya harus meminta izin terlebih dahulu kepada DPRD DKI karena saat ini sudah ada beberapa pengusaha yang tertarik untuk melakukan pengelolaan GOR. "Sudah ada pengusaha yang menawarkan diri, tapi dengan lama waktu pengelolaan selama 30 tahun. Saya harus pastikan dulu, apakah DPRD DKI setuju atau tidak dengan rencana itu," ungkap Ahok.
Di sisi lain, mantan Bupati Belitung Timur itu menginginkan agar pengelolaan GOR di Jakarta dilakukan secara profesional. Dia juga meminta agar satu GOR dikhususkan hanya untuk satu cabang olah raga.