Kamis 26 Nov 2015 17:19 WIB

KNRP Banten Gelar Pelatihan NDF

Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP) Provinsi Banten menggelar training dan workshop NDF (Nadwah Du’at Filisthiin).
Foto: dok. knrp banten
Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP) Provinsi Banten menggelar training dan workshop NDF (Nadwah Du’at Filisthiin).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -– Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP) Provinsi Banten menggelar training dan workshop NDF (Nadwah Du’at Filisthiin) di Sekolah Islam Terpadu Al Izzah, Kota Serang, Banten, akhir pekan lalu. Pelatihan dai untuk Palestina ini dihadiri seluruh pengurus KNRP kota/kabupaten se-Banten. 

Amrozi M Rais, ketua KNRP Provinsi Banten mengatakan, para peserta yang dilatih nantinya menjadi duta untuk Palestina, tugas mereka adalah mengedukasi isu Palestina ke masyarakat. Karena, dari kecil sampai kita dewasa isu Palestina terus bergulir dan tidak pernah redup.

“Nantinya, para duta Palestina ini akan datang ke sekolah-sekolah, pabrik-pabrik, dan kantor-kantor untuk memberikan pencerahan isu-isu Palestina,” katanya.

Amrozi menjelaskan, NDF merupakan lembaga edukasi kepalestinaan di bawah naungan lembaga KNRP. Tugas utama NDF adalah terjun ke semua lapisan masyarakat untuk mengedukasi seputar kondisi Palestina terkini.

Selain itu, mengajak semua masyarakat berdonasi untuk membantu rakyat Palestina yang masih menderita akibat penjajahan Zionis Yahudi. Kemudian, untuk penyaluran donasi akan diserahkan ke KNRP Pusat. “Kita ingin semua masyarakat peduli dengan keberadaan Palestina,” harapnya.

Andri Lupias Satedy, ketua umum NDF dan peatih acara ini menambahkan, hubungan Indonesia dengan Palestina adalah hubungan kemanusiaan karena amanah konstitusi menyatakan Indonesia harus turut serta dalam usaha penghapusan penjajahan di atas dunia karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Palestina adalah negara kedua setelah Mesir yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Ini adalah fakta sejarah yang tidak boleh dilupakan rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Selain itu, Palestina merupakan negeri wakaf bagi kaum Muslimin. Andri menegaskan, tanah Palestina yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsho merupakan tanah wakaf ummat Islam seluruh dunia. Dari luasnya hamparan bumi, Allah SWT hanya memilih tiga tempat suci, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsa.

Saat ini, Masjid al-Aqsa dikuasi Zionis Yahudi. Dan, barang siapa yang menguasai al-Aqsa maka dia menguasai dunia. Andri menuturkan, selama 700 tahun lalu, bangsa Romawi menguasai Palestina lalu dibebaskan oleh Umar ra.

Kemudian, selama 200 tahun pasukan Salib menguasai Palestina, lalu dibebaskan oleh Sholahuddin Al Ayyubi. Sekarang Zionis Yahudi mencengkram Palestina dan sekarang mereka yang menguasai dunia.

“Kalau Tanah Suci dijajah maka kaum Muslimin wajib merebutnya. Caranya, kaum Muslimin tidak perlu pergi ke Palestina karena biayanya mahal. Sebagai penggantinya, mereka cukup berinfak untuk diberikan kepada para pejuang dan penjaga Masjid al-Aqsa,” imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement