REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi memberlakukan serangkaian sanksi terhadap beberapa anggota kelompok militan Lebanon, Hizbullah.
‘’Sanksi mengarah pada sasaran kegiatan Hizbullah di luar perbatasan Lebanon,’’ kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita berita Saudi (SPA), Rabu (25/11).
Hizbullah dianggap sebagai sekutu lama Presiden Suriah Bashar al-Assad dan memainkan peran utama dalam konflik Suriah. "Kerajaan akan terus memerangi kegiatan teror Hizbullah dengan semua sarana yang tersedia dan akan terus bekerja dengan mitra di seluruh dunia," kata pernyataan itu.
SPA menambahkan, selama Hizbullah menyebar kekacauan dan ketidakstabilan, meluncurkan serangan teror dan melakukan tindak pidana dan ilegal di seluruh dunia, maka Arab Saudi akan terus memberikan sanksi kepada para pemimpinnya dan aktivis. Sanksi akan menargetkan pendukung dan mereka yang bekerja untuk mereka atau atas nama mereka, dan membekukan aset apapun bagi mereka diklasifikasikan sebagai teroris sesuai dengan peraturan kerajaan.
Arab Saudi juga melarang warganya untuk bekerja sama dengan mereka.SPA menerbitkan daftar orang-orang yang terkena sanksi:
Ali Mousa Dakdouk al-Mousawi, Mohammad Kawtharani, Mohammad Youssef Ahmad Mansour, Adham Tabaja dan perusahaannya Al-Inmaa Group Pariwisata, dan anak perusahaan, Kassem Hujeij, Hussein Ali Faour dan perusahaan perawatan mobilnya, Mustapha Badereddine, Ibrahim Akil, Fouad Shukr, Abdulnour al-Shaalan, Mohammad Najib Karim, dan Mohammad Salman Fawaz.