Jumat 27 Nov 2015 09:05 WIB

TNI AU Beli Heli dengan Dana Pinjaman Luar Negeri

Rep: C93/ Red: Angga Indrawan
KSAU Marsekal Agus Supriatna.
Foto: Republika/Wihdan H
KSAU Marsekal Agus Supriatna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, dalam rencana strategis Angkatan Udara tahun 2015-2019, TNI AU akan membeli 9 heli Agusta Westland (AW-101). Dari 9 pesawat yang akan didatangkan, 8 di antaranya akan dibeli dengan menggunakan dana Pinjaman Luar Negeri (PLN).

Ke-9 pesawat tersebut, 6 di antaranya dikhususkan sebagai pesawat angkut berat. Sementara 3 pesawat lainnya adalah untuk mengangkut tamu VVIP, termasuk Presiden, Wapres, dan tamu negara.

Agus mengungkapkan, harga satu heli AW 101 lengkap adalah 55 juta dolar Amerika. "Mulai dari pesawatnya, dukungannya, toolkit-nya dan sparepart-nya untuk minimum 2 tahun itu satu pesawat 55 (juta dolar Amerika)," kata Agus di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (26/11).

Jika melihat dari pagu anggaran yang ada, sebenarnya TNI AU hanya bisa mendapatkan 8 heli AW 101. Tetapi berdasarkan kebutuhan, TNI AU yang membutuhkan 9 pesawat, maka mengajukan surat kepada Mabes TNI untuk mencari tambahan dana.

"Kita dapat satu tambahan itu bukan dari Pinjaman Luar Negeri (PLN) tapi dari rupiah murni," ucap Agus.

Pembelian pesawat ini, kata Agus, sama sekali tidak ada kaitannya dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebab, jika pembelian pesawat tersebut menggunakan dana APBN, bisa jadi malah akan menghabiskan dana tersebut.

"Ini bukan bicara APBN. Kalau APBN dikasihkan ke kita untuk renstra TNI AU, habis uang APBN. Ini renstra adalah PLN dan ini lima tahunan," ungkap pria 56 tahun tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement