REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Pemerintah Niger mengatakan militan Boko Haram menewaskan 18 orang termasuk seorang pemimpin kelompok agama lokal dalam sebuah serangan, Kamis (26/11). Serangan terjadi di desa perbatasan Diffa bagian selatan Niger yang berbatasan dengan Nigeria.
"Boko Haram telah membuat kita kembali berkabung, 18 penduduk desa tewas termasuk imam desa yang lehernya digorok keponakannya sendiri," kata Menteri Peradilan dan Juru bicara pemerintah, Marou Amadou dalam pernyataan.
Boko Haram tidak mengklaim serangan itu. Namun mereka bergerak di utara Nigeria dan sering meluncurkan serangan di perbatasan dengan Niger, Chad dan Kamerun. Wilayah Diffa telah sering diserang Boko Haram karena jaraknya hanya beberapa mil dari basis kelompok tersebut di Nigeria.
Menurut sumber keamanan, pasukan bersenjata tiba di desa Gogone dekat Danau Chad dengan berjalan kaki. Mereka menembak tanpa pandang bulu ke arah penduduk. Pemberontak juga menyerang rumah-rumah dengan roket.
Pemerintah Niger langsung mendeklarasikan kondisi darurat untuk meningkatkan keamanan. Amadou mengatakan 11 orang lainnya terluka dan seorang anak berusia tiga tahun dilaporkan hilang.
Niger adalah salah satu negara yang membantu Nigeria memerangi Boko Haram. Chad, Niger, Benin, Nigeria dan Kamerun telah meluncurkan aksi 8.700 pasukan gabungan untuk melakukan operasi lawan Boko Haram.