Jumat 27 Nov 2015 15:50 WIB

Mendikbud: Kehadiran Teknologi di Daerah adalah Keharusan

Rep: C13/ Red: Winda Destiana Putri
Anies Baswedan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di zaman era kini, kehadiran teknologi merupakan sebuah keharusan. Kehadiran ini sangat dibutuhkan di daerah-daerah terpencil di Indonesia.

"Di daerah perkotaan, penggunaan teknologi  dipandang sebagai kemewahan. Namun di daerah kehadiran teknologi adalah keharusan," ungkap  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan di Kemendikbud, Jakarta. Jika tidak ada teknologi, maka masyarakat pun harus berada dalam kondisi tertinggal. Oleh sebab itu, teknologi menjadi sesuatu yang sangat penting dimiliki saat ini.

Anies menjelaskan bahwasanya hampir seluruh masyarakat Indonesia memiliki gadget. Namun optimalisasinya tidak secanggih alat tersebut. Dengan kata lain, para manusianyalah yang kurang mengoptimalisasikan pemanfaatan teknologi tersebut.

"Jangan sampai penggunaan IPTEK-nya canggih tapi pemanfaatannya masih konvensional," terang Mantan Rektor Universitas Paramadina ini.

Dengan adanya kebutuhan teknologi ini, Anies mendorong seluruh masyarakat terutama para guru untuk mengoptimalisasikan pemanfaatan TIK. Karena dengan TIK, proses pembelajaran akan lebih menyenangkan. Selain itu, jarak geografis tidak akan menjadi kendala kembali.

Menurut Anies, kesadaran tersebut memang harus terus digalakkan. Jika guru mampu mengoptimalisasikannya, maka anak-anak bangsa bisa menang menghadapi tantangan di zamannya pada masa mendatang.

Anies juga menambah ihwal konsep budaya dan pemikiran anak yang sudah masuk abad 21. Sementara gurunya merupakan produk abad 20 dan sekolahnya abad 19. Agar bisa menyatupadankan ini, TIK menjadi salah satu jalan keluar. Sehingga, lanjut dia, guru bisa menyesuaikan konsep belajar dan pemikiran anak abad 21 itu nantinya.

"TIK adalah jendela," ungkap Anies. Karena dengan TIK, para guru bisa lebih luas untuk lebih dekat dengan kemampuan abad 21.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement