REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, terdapat sekitar 300 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bergabung ISIS. Mereka saat ini yang sudah ada di Indonesia.
"Yang by name sekitar tiga ratusan," ujarnya, di Mabes Polri, Jumat (27/11).
Badrodin menjelaskan, polri sudah sejak lama memiliki data tersebut. WNI yang bergabung ISIS ada juga yang meninggal di Suriah. Polri, lanjutnya, terus memantau pergerakan 300 WNI yang bergabung ISIS. Densus 88 ataupun aparat ke wilayah sudah melakulan pemantauan.
Badrodin juga tidak bisa mengatakan bahwa semua WNI yang baru pulang dari Suriah berbahaya. "Sangat tergantung, suatu saat bisa saja berubah," kata mantan Kapolda Jawa Timur itu.
Badrodin juga mengakui bahwa WNI yang baru saja pulang dari Suriah dapat memiliki kemampuan untuk membuat senjata atau bom. Sebab, dengan perkembangan teknologi, dapat mempelajari sendiri. Untuk itu, polri tentu akan mewaspadai ancaman yang dapat terjadi. Masyarakat juga dihimbau agar mewaspadai.