Jumat 27 Nov 2015 18:12 WIB
Setnov Diminta Mundur

Pengamat: Setya Novanto Masih Sulit Dijerat Pidana

Rep: c27/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua DPR Setya Novanto
Foto: Antara/ Akbar Nugroho Gumay
Ketua DPR Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti senior Pusat Studi Hukum Dan Kebijakan Bivitri Susanti menyatakan, masalah pencatutan nama pimpinan negara yang dituduhkan pada Setya Novanto dalam PT Freeport Indonesia memiliki kemungkinan yang sangat kecil ditangani di ruang hukum. Sehingga pengguna politik yang lebih berpengaruh dan menyeimbangkan.

"Ruang hukum ini belum terjadi, tindak pidana belum terjadi, apakah dengan demikian tidak bisa? Sebenarnya bisa," kata Vitri pada diskusi 'Beranikah MKD Transparan Sidang Kausus SN' di Jakarta, Jumat (27/11).

Vitri menejalaskan, jika kasus yang ditunjukan pada Novanto belum terjadi tindak pidana. Tapi jika memang ingin menyasar pada ranah pidana, paling memungkinkan dengan perdagangan kepentingan. Jika memang tukar-menukar saham telah terjadi, maka Novanto bisa terkena pidana.

Akan tetapi permasalahan ini masih berupa tawaran, sehingga yang paling memungkinkan dikenakan pada Ketua DPR adalah pasal percobaan tindak pidana yang memiliki tindakan hukum yang tidak begitu kuat.

Di samping itu, dia menilai penegak hukum di Indonesia masih sangat dimungkinkan untuk tidak seimbang. Terlebih lagi melihat kedudukan dan jaringan yang dimiliki Novanto. Melihat hasil wilayah hukum yang memiliki efek yang tidak begitu besar, maka Vitri menegaskan kasus ini juga perlu dikawal dalam masalah politik.

Sehingga langkah yang dilakukan Menteri ESDM Sudirman Said untuk melaporkan Novanto pada Majelis Kehormatan Dewan pasti sudah melalui perhitungan pada tahap itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement