REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Rusia Sergei Naryshkin menegaskan, Rusia berhak membalas Turki dengan aksi militer. Hal ini menyusul ditembak jatuhnya pesawat perang Rusia oleh jet tempur Turki di perbatasan Suriah pada Selasa lalu.
"Ini merupakan pembunuhan disengaja tentara kami, dan ini harus dihukum," tegasnya dalam wawancara dengan televisi Rumania Digi24, Jumat (27/11). "Kami tahu siapa yang melakukan ini, dan mereka harus diadili. Pada saat yang sama, respons Rusian akan mengikuti hukum internasional. Di luar dari itu, Rusia juga memili hak untuk merespons secara militer."
Ia menambahkan, Moskow telah mengalokasikan tambahan sumber daya militer untk meningkatkan pertahanan jet tempur Rusia.
Turki menembak jatuh pesawat Rusia karena dianggap telah melanggar perbatasan. Ankara juga mengaku telah memperingatkan berulangkali pesawat Turki, namun tak digubris.
Rusia telah menggelar operasi udara di Suriah sejak akhir September lalu. Mereka mengaku menggelar operasi militer untuk menghancurkan ISIS. Rusia dan Turki memiliki pandangan politik berbeda mengenai keberadaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Rusia ingin terus mempertahankan Assad, sebaliknya Turki ingin agar Assad turun