REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harut dan Marut, dua nama ini jelas tertera dalam Alquran di surah al-Baqarah ayat 102. Namun, sejatinya para ulama berbeda pendapat tentang siapakah sosok Harut dan Marut ini.
Allah SWT berfirman, "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seseorang pun sebelum mengatakan, 'Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir ....'" (QS al-Baqarah [2]: 102).
Dari hanya satu ayat Alquran di atas, para ulama dari golongan mufasir berbeda pendapat tentang sosok Harut dan Marut. Para ulama mufasir seperti as-Suyuti, Abu Su'ud al-Hanafi, dan Syekh Ismail Haqqi menegaskan bahwa Harut dan Marut adalah sosok malaikat. Sementara, mufasir lain berpendapat mereka bukanlah malaikat, melainkan hanya manusia biasa yang diserupakan seperti malaikat.
Ulama yang berpendapat Harut dan Marut adalah malaikat mengatakan bahwa keduanya adalah perwakilan malaikat yang diturunkan ke bumi. Asy-Suyuti dalam ad-Durr al-Mansur fi at-Tafsir bi al-Ma'sur mengisahkan beberapa versi tentang Harut dan Marut.
Sumber: Pusat Data Republika