Ahad 29 Nov 2015 02:39 WIB

DDII Gelar Seminar Bahas Epistimologi Islam

Dr Hamid Fahmi Zarkasyi
Dr Hamid Fahmi Zarkasyi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Seminar Nasional Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menghadirkan sejumlah pembicara berkompeten membahas 'Espitimologi Islam dalam peradapan manusia.

"Dalam islam, epsitimologi adalah pandangan hidup, tentu berkaitan dengan struktur metafisika dasar islam yang terformulasikan sejalan dengan wahyu, hadist, akal pengalaman dan intuisi," kata pembicara Hamid Fahmi Zarkasyi di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu.

Menurut Direktur Pascasarjana Universitas Islam Darussalam (UNIDA) Gontor ini, secara konseptual hubungan pandangan hidup dengan espitemologi melibatkan penjelasan tentang prinsip ontologi, kosmologi dan aksiologi.

"Kita konsisten percaya, moralitas bukalah sekadar kesepakatan manusia, tapi kehendak Tuhan dan Tuhan adalah nilai tertinggi. Kita percaya ilmu dapat lebih dari apa yang diamati di mana realitas yakni alam supernatural," papar putra pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor ini.

Ketua umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Mohammad Shiddik menyatakan dalam Islam secara espitimologi, tauhid menjadi pondasi dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan tauhid secara aksiologis menjadi fondasi untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki dunia akhirat.

"Tauhid adalalah landasan epistimologi maupun landasan aksikologi yaitu pengembangan ilmu pengetahuan yang harus dimiliki setiap manusia pada umumnya dan bagi umat islam khususnya," kata Mohammad Shiddik menjelaskan.

Kendati demikian, menurut dia, Islam tidak mengenal dikotomi, sekularisasi ataupun pemisahan antara ilmu tauhid (agama) yang mengandung nilai-nilai ilahi dan ilmu pengetahuan yang dikembangkan dengan metode penelitian serta empiris secara induktif dan deduktif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement