REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Suara ledakan terdengar memecah keheningan pada Sabtu (29/11) pagi, di Gang Ibrahim, Jakarta Selatan. Sontak mendengar itu, warga berhamburan keluar mengamati apa yang terjadi.
Jalan Kemang Utara 9, Gang Ibrahim, Kel Duren Tiga, Kec Pancoran, Jakarta Selatan, yang biasanya dilewati pengguna motor yang lalu lalang setelah pukul 07.00 WIB, berubah ramai pada pukul 06.15 WIB. Jalan tikus tersebut biasa dilewati para pengguna motor yang akan berkerja atau mengantarkan anaknya sekolah.
Sebuah jalan tembusan kecil, bagi pengendara motor dari Jalan Kemang Utara Sebelas ke Mampang Prapatan. Seorang penjaga warung kopi, Saeful Akhyar (25) menuturkan saat kejadian dia sedang mencuci piring di dapur. Letaknya yang tak jauh dari lokasi kebakaran, membuatnya paham betul apa yang terjadi di sana
“Usai ledakan ada suara minta tolong. Seorang ayah menggendong anaknya keluar dari titik ledakan,” ujar Saeful.
Seorang ayah, bernama Yon Kasril mencoba memeluk anaknya keluar dari bangunan kontrakan tempatnya usaha makanan, yaitu warung tukang nasi padang. Namanya adalah Rizky Fahrizal yang dipeluknya dengan erat ke tempat yang aman.
Saat itu, dia melihat luka bakar telah menggerogoti tubuh keduanya. Terlebih lagi Rizki yang separuh badannya ikut melepuh akibat kobaran api. Sementara ibunya, Kiki keluar dari kontrakannya sambil berteriak meminta tolong.
Memang aksi Yon, pantas disebut sebagai seorang ayah, karena berusaha menyelamatkan buah hatinya saat api berkobar. Setelah keluar dari kobaran api, Yon menaruh anaknya sambil meminta pertolongan. Sehingga warga ikut berhamburan keluar rumah dan ikut panik, akibat api telah membesar.
Di tengah kegaduhan itu, para warga bahu membahu membantu memadamkan api. Saeful sendiri saat itu juga terbawa panik, sebab letak warungnya hanya sekitar dua meter jaraknya dari lokasi kebakaran.
Setelah itu, dia hanya dapat terpaku untuk membantu Yon dan Rizky yang meminta pertolongan atau menyelamatkan warung kopi miliknya. Memang, api berkobar sangat dekat dengan usaha jualannya. “Saya hanya bisa melihat, karena panik dan tidak berani mendekat,” tutur dia.