Ahad 29 Nov 2015 13:17 WIB

Tiga Orang Tewas dalam Serangan Roket di Markas PBB di Mali

Markas PBB di New York (ilustrasi)
Foto: UN.ORG
Markas PBB di New York (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Dua orang penjaga perdamaian PBB dan seorang kontraktor warga sipil terbunuh pada Sabtu dalam serangan roket di pangkalan PBB yang terletak di bagian utara Mali yang diakui dilakukan oleh kelompok militan Ansar Dine.

Serangan itu disebut sebagai kejahatan perang oleh Dewan Keamanan PBB. Sekitar 20 orang lainnya terluka dalam serangan fajar yang dilakukan di Kidal, empat diantaranya terluka parah, ujar misi penjaga perdamaian PBB di Mali (MINUSMA).

Serangan dilakukan satu minggu setelah penyerangan mematikan di sebuah Hotel di Bamako, dan pada saat dunia dilanda kekhawatiran tinggi pasca-serangan di Paris dan jatuhnya pesawat Rusia yang keduanya diakui dilakukan oleh kelompok bersenjata ISIS.

"Kamp kami di Kidal diserang pada aal pagi ini oleh para teroris dengan menggunakan roket," ujar seorang pejabat MINUSMA. Korban yang meninggal adalah dua orang anggota pasukan penjaga perdamaian berasal dari Guinea dan seorang kontraktor dari Burkina Faso, ujar PBB.

"Para teroris menembakkan roket dan kemudian melarikan diri," ujar sumber PBB lainnya.

Lima belas anggota Dewan Keamanan PBB mendesak pemerintah Mali untuk menyelidiki dan menekankan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan tersebut harus segera diamankan. Para anggota Dewan Keamanan PBB menggarisbawahi serangan yang mengarah kepada para penjaga perdamaian dapat dihitung sebagai kejahatan perang dibawah hukum internasional.

Sekjen PBB menyatakan belasungkawanya kepada para keluarga korban dan mengharapkan kesembuhan bagi yang terluka. Seorang tokoh senior Ansar Dine (Pembela Kepercayaan) Hamadou Ag Khallini mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan tanggapan atas pelanggaran wilayah mereka yang dilakukan oleh musuh agama mereka.

"Kami mengklaim serangan tersebut atas nama seluruh pejuang yang berjuang di jalan Tuhan," ujarnya.

Kelompok Ansar Dine bersekutu dengan Alqaidah di Maghreb (AQIM) dan Front Pembebasan Macina, yang mengklaim melakukan serangan di hotel Radison Blu, Mali 20 November silam yang menewaskan 20 orang termasuk 14 warga asing di antaranya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement