REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak tiga wartawan media online Medan, Sumatra Utara tertembak di Jalan Zainul Aripin, Kampung Kubur, Medan, Ahad (29/11) sekitar pukul 05.30 WIB. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Helfi Assegaf mengatakan, kejadian tersebut berawal saat seorang wartawan, Nicolas yang sedang berada di Polsek Medan Baru mengetahui ada korban begal melapor.
"Laporan begal tersebut setelah dicek ternyata laporan palsu," kata Helfi, Ahad (29/11).
(Baca juga: Tiga Wartawan Medan Tertembak Airsoft Gun)
Helfi menjelaskan, ternyata, motor milik laki-laki yang mengaku korban begal tersebut digelapkan oleh temannya sendiri. Karena saling berselisih, mereka pun datang ke Polsek Medan Baru untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tidak mengetahui kondisi yang sebenarnya itu, Nicolas bersama dua rekan wartawannya yang lain, Arifin dan Fahrizal, serta polisi dan Sang Pelapor langsung mendatangi Kampung Kubur. Namun, kedatangan mereka ternyata menempatkan mereka pada situasi yang sedang diselimuti dengan kesalahpahaman.
"Karena warga masih ramai di sana dan curiga ada orang tidak dikenal, ada yang mengeluarkan airsoft gun, ada juga yang meneriaki 'maling, maling', kemudian ada yang menembak ketiga wartawan tersebut," jelas Helfi.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga wartawan media online tertembak di Jl Zainul Aripin, Kampung Kubur, Medan, Minggu (29/11) pagi. Ketiga wartawan tersebut, yakni Nicolas Saragih (24), Arifin (34) dan Fahrizal (25).
Nicolas, lanjutnya, terluka di bagian kening dan pipi sebelah kanan. Sedangkan Arifin mengalami luka tembak di bagian dagu dan Fahrizal mengalami luka tembak di bagian leher kiri.