Ahad 29 Nov 2015 16:25 WIB

Film Anti-Islamofobia Ini Dapat Standing Ovation di Amerika

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Suasana nonton bareng film 3 yang diadakan oleh Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA)
Foto: ROL/Afif Rahman Kurnia
Suasana nonton bareng film 3 yang diadakan oleh Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Film "3" yang dibuat dengan tema yang sarat akan nilai anti-Islamofobia garapan Sutradara Anggy Umbara mendapat respons yang positif saat diputar di berbagai festival film internasional. Film "3" bahkan mendapatkan 'standing ovation' (tepuk tangan penghormatan sambil berdiri) dari sebagian besar penonton saat diputar di Los Angeles, Amerika.

Produser Film "3" (Alif, Lam, Mim), Arie Untung, mengatakan bahwa beberapa waktu lalu film "3" diputar dalam Los Angeles Indinesian Film Festival (LAIFF). Arie mengaku pada mulanya tidak begitu optimistis akan mendapat sambutan yang baik dari penonton yang lebih dari setengahnya merupakan orang asing. Pasalnya, Arie sempat merasa khawatir jika pandangan  yang ia tawarkan dalam film "3" berbeda dengan pandangan para bule.

"Awalnya saya pikir, wah, anyep nih, berseberangan. Ternyata nggak," ujar Arie kepada Republika.co.id di Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada Ahad (29/11).

Di tengah sekitar 500 penonton LAIFF yang sebagian besar merupaakn orang asing, Arie mengaku sambutan yang diberikan pada film "3" sangat positif. Arie mengatakan sebagian dari penonton juga tak menyangka jika film "3" merupakan film yang digarap 100 persen oleh anak bangsa. Kepada Arie, penonton juga menyampaikan bahwa cara bercerita yang ditawarkan film "3" berbeda dengan film Indonesia pada umumnya.

"Responsnya sangat luar biasa sampai 'standing ovation'. Baru keluar angka "3" di layar saat closing film, mereka sudah bertepuk tangan," kenang Arie.

Film "3" sejauh ini sudah mondar-mandir di beberapa festival film internasional, seperti BALINALE di Bali, KIFF di Korea Selatan, LAIFF di Los Angeles, dan juga NETPAC Asia. Ke depannya, Arie mengaku masih ada dua atau tiga festival film internasional lagi yang akan disambangi oleh Film "3". Hanya saja, Arie belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena Film "3" masih dalam tahap penyeleksian di beberapa festival film internasional tersebut.

Di hadapan para penonton Film "3" yang berkumpul di Ruang Quantum Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Arie juga mengatakan bahwa ia dan timnya ingin "berbicara" melalui karya film, dan memberikan kesempatan bagi penonton untuk "menerjemahkan". Melalui Film "3", Arie juga mengatakan ingin menyampaikan pesan anti-Islamophobia.

"Ini film anti-Islamofobia. Orang Islam dengan pakai jenggot dan celana jingkrak ini kan (menunjukkan) kecintaan pada Rasul, bukan (menunjukkan bahwa ia) teroris," kata Arie.

Arie menuturkan, film "3" merupakan film yang bercerita tentang tiga karakter utama Alif (Cornelio Sunny), Lam (Abimana Aryasatya) dan Mim (Agus Kuncoro) yang hidup di Jakarta pada 2036. Ketiga karakter Muslim ini, lanjut Arie, memiliki sudut pandang yang berbeda dalam hidup. Arie mengatakan perbedaan sudut pandang ini yang terkadang dimanfaatkan oleh satu pihak untuk membuat perbedaan menjadi lebih tajam sehingga merek mudah untuk "diadu".

"Film ini mengajak kita untuk merapatkan saf," ungkap Arie.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement