REPUBLIKA.CO.ID, MALTA -- Sebuah unit internasional yang bertujuan menangkal faham ekstrim dan radikaliasasi akan mendapatkan dana sebesar $ 2.5 juta dari Australia.
Komitmen pendanaan ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Malcolm Turnbull dalam pertemuan antara Kepala Pemerintahan Negara-negara persemakmuran Inggris di Malta dan juga mendapatkan dukungan finansial dari Inggris.
Australia akan mengirimkan tim pakar untuk bekerja dengan jaringan masyarakat sipil untuk membantu membangun kemampuan teknis dalam menangkal ancaman kejahatan ekstrimisme.
"Jadi dengan memahami apa yang menarik anak-anak muda, terutama remaja, pada ideologi ekstrim dan memberantasnya dengan mempromosikan kebudayaan yang tentunya konsisten dengan budaya negara-negara Persemakmuran – yakni saling menghormati, " kata Turnbull usai pertemuan baru-baru ini.
Turnbull mengatakan upaya seperti ini penting untuk merespon secara cepat ancaman yang tersebar melalui media online mengingat ideologi ekstrimis itu secara dinamis memang didorong" melalui cara-cara tersebut.
Sekjen Commonwealth, Kamalesh Sharma mengatakan meskipun unit ini hanya mendapat jaminan pendanaan dari dua negara anggota Persemakmuran, namun hal itu memberi "petunjuk yang sangat kuat" bagi negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama.
"Karena ini merupakan penyebab yang akan menjadi sebelum inisitiakami untuk waktu yang sangat lama," katanya.
Australia sendiri tengan mengevaluasi UU kontra teroris tahun ini dan akan menerapkan sejumlah langkah untuk menargetkan ancaman teror tumbuh.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement